Stress Saat Diet, Apakah Wajar?

Banyak orang mengatakan berat badannya turun saat mengalami tekanan. Entah karena patah hati, beban pekerjaan, atau masalah pribadi. Tapi pertanyaannya, apakah itu hal yang normal? Dan lebih penting lagi—apakah aman?

Artikel ini akan mengupas tuntas hubungan antara stres dan berat badan. Apakah benar stres bisa menurunkan berat badan? Dan kalau iya, apakah itu baik untuk tubuh?

Apakah Stres Bisa Menurunkan Berat Badan?

Ya, stres bisa menurunkan berat badan, tetapi bukan dengan cara yang sehat. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol dan adrenalin. Kedua hormon ini memengaruhi metabolisme, nafsu makan, dan sistem pencernaan Anda. Sebagian orang justru mengalami penurunan berat badan akibat efek ini.

BellyWellers, penting untuk diketahui bahwa penurunan berat badan karena stres bukanlah kondisi ideal. Biasanya tidak stabil, sulit dikontrol, dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lain. Penjelasan tambahan bisa dilihat dibawah ini!

  • Adrenalin meningkatkan detak jantung dan aliran darah, mempercepat pembakaran energi.
  • Kortisol, jika dilepaskan dalam waktu lama, bisa mengganggu fungsi metabolisme dan menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Perubahan ini bisa menghilangkan nafsu makan sementara, membuat seseorang makan jauh lebih sedikit dari biasanya.

Penyebab Berat Badan Turun Saat Stres

Penurunan berat badan akibat stres terjadi karena kombinasi berbagai mekanisme tubuh. Berikut penyebab utamanya:

1. Gangguan Nafsu Makan

Stres memengaruhi kerja sistem saraf pusat, khususnya hipotalamus yang mengatur rasa lapar. Ketika stres memuncak, hormon adrenalin meningkat dan menghambat keinginan untuk makan. Akibatnya, asupan kalori harian menurun drastis tanpa disadari.

2. Masalah Pencernaan

Hormon kortisol saat stres dapat mengganggu fungsi sistem pencernaan. Gejalanya bisa berupa mual, perut kembung, sembelit, atau bahkan diare. Kondisi ini mengurangi kenyamanan makan dan memperburuk penyerapan nutrisi.

3. Peningkatan Aktivitas Fisik Tak Sadar

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menjadi lebih aktif secara fisik saat stres. Gerakan seperti menggigit kuku, mondar-mandir, atau gelisah membakar kalori ekstra. Meski tidak termasuk olahraga, aktivitas ini berkontribusi terhadap penurunan berat badan.

4. Gangguan Tidur

Stres berkepanjangan bisa menyebabkan insomnia atau kualitas tidur yang buruk. Kurang tidur akan memengaruhi hormon leptin dan ghrelin yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Hal ini sering membuat metabolisme tidak seimbang dan berat badan menurun tanpa disengaja.

Efek Buruk Penurunan Berat Badan karena Stres

Meski terlihat menguntungkan, penurunan berat badan karena stres menyimpan risiko yang tidak bisa dianggap sepele. Tubuh kehilangan kendali terhadap fungsi metabolisme normal saat stres berlebihan. Akibatnya, kesehatan jangka panjang bisa terganggu tanpa disadari.

1. Kehilangan Massa Otot

Ketika tubuh kekurangan kalori, ia akan mencari sumber energi alternatif. Salah satunya adalah memecah jaringan otot untuk dijadikan energi. Lama-kelamaan, massa otot akan berkurang dan membuat tubuh terasa lemas.

2. Kekurangan Nutrisi

Makan secara tidak teratur akibat stres membuat tubuh kekurangan vitamin dan mineral penting. Ini berdampak pada berbagai fungsi organ yang memerlukan asupan nutrisi optimal. Kondisi ini juga memperlambat proses pemulihan tubuh dari kelelahan atau penyakit.

3. Sistem Imun Melemah

Kortisol yang terlalu tinggi menekan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat BellyWellers lebih rentan terhadap infeksi dan gangguan kesehatan lainnya. Bahkan flu ringan pun bisa terasa lebih berat saat imun sedang melemah.

4. Masalah Mental Lebih Berat

Penurunan berat badan karena stres bisa menjadi pintu masuk gangguan mental seperti anoreksia atau bulimia. Ketika pikiran terfokus pada angka di timbangan, kontrol emosional jadi semakin goyah. Ini menciptakan siklus stres yang tidak sehat dan sulit dihentikan.

5. Berat Badan Naik Drastis Setelahnya

Setelah stres mereda, tubuh cenderung “balas dendam” dengan meningkatkan rasa lapar secara ekstrem. Ini bisa memicu binge eating, yaitu makan berlebihan dalam waktu singkat. Berat badan pun kembali naik drastis dan sulit dikendalikan.

Beda Stres Positif dan Stres Negatif dalam Diet

Tidak semua stres berdampak negatif. Ada juga yang bersifat positif (eustress).

Stres Positif (Eustress)

  • Memicu motivasi dan fokus untuk menjaga pola makan
  • Membantu meningkatkan energi saat olahraga
  • Meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat

Efek ke berat badan: bisa membantu mempertahankan berat badan ideal jika dikombinasikan dengan pola hidup sehat.

Stres Negatif (Distress)

  • Mengganggu hormon dan metabolisme
  • Membuat pola makan berantakan
  • Menurunkan kualitas tidur

Efek ke berat badan: penurunan yang tidak sehat atau sebaliknya, kenaikan berat badan akibat emotional eating.

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat dan Terukur

Tidak perlu menyiksa diri dengan stres demi berat badan ideal. Ini beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang
  • Tidur cukup 7–9 jam sehari
  • Olahraga rutin 3–5 kali seminggu
  • Hindari diet ekstrem
  • Kelola stres dengan meditasi atau journaling

Bellywell Mendukung Diet Sehat Tanpa Stres

BellyWellers tidak perlu lagi stres soal makan. Bellywell hadir untuk bantu Anda menjaga berat badan dengan cara yang sehat dan menyenangkan. Dengan meal plan yang dirancang ahli gizi, Bellywell menyediakan paket diet sesuai kebutuhan:

  • Diet khusus untuk slimming
  • Menu diet penderita kolesterol
  • Menu diet penderita diabetes

Semua menu dikirim harian, jadi Anda tak perlu repot masak atau hitung kalori sendiri. Coba menu sehat dari Bellywell sekarang dan rasakan perubahan tanpa tekanan! http://bellywell.id/

Apakah stres bisa menurunkan berat badan? Ya, tapi bukan cara yang disarankan.Penurunan berat badan akibat stres biasanya tidak sehat, tidak konsisten, dan berisiko jangka panjang. BellyWellers lebih baik memilih jalur sehat dan terukur untuk menurunkan berat badan—tanpa harus mengorbankan kesehatan fisik dan mental.

Kalau ingin hasil yang aman dan nyata, mulailah dari pola makan yang benar. Dan ingat, tubuh Anda bukan untuk disiksa, tapi untuk dirawat.

Share

Post comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go top